Fungsi Grounding Listrik
Grounding adalah salah satu tehnologi pelistrikan pada sistem
pelistrikan rumah yang memiliki tiga bagian. 1. Positif 2. Negatif 3.
Grounding (tanah). Fungsi dari tehnologi grounding adalah untuk
mengontrol arus liar yang mengalir pada listrik rumahan sehingga membuat
pengguna/user listrik menjadi kesentrum. Apabila kita
memansangan tehnologi Grounding ini didalam rumah kita, maka hal ini
dapat meminimalisir efek setrum yang terjadi pada kita, karena
tegnologi grounding mengalirkan arus lisrik lair ke dalam tanah yang tak
bersifat konduktor.
Logikanya arus listrik yang mengalir didalam
rumah kita memiliki semacam security yang dapat mengontrol arus yang
mengalir setiap detiknya didalam rumah. Tehnologi ini juga dapat
mencegah hubungan arus pendek yang biasa menyebabkan rumah kebakaran.
Sebenarnya arus yang mengalir pada listrik rumahan menrupakan arus
listrik DC yang tidak memiliki bahaya yang cukup signifikan, tetapi
adanya arus liar yang juga ikut mengalir menyebakan hal-hal yang tidak
diinginkan dapat terjadi, maka dari itu perlu adanya antisipasi yang
cukup untuk melindungi sistim pelistrikan di rumah kita. Sebenarnya
tehnologi grounding memilki 3 buah besi tancapat pada chock, 1. Positif
2. Negatif 3. Grounding, tetapi kebanyakan sistem di Indonesia tak
memiliki Grounding menyebabkan pada produsen luar yang menyesuaikan
produksinya dengan 2 besi.
Kemudian
tehnologi ini juga sering digunakan orang untuk meredam aliran petir
dan dialirkan ketanah, hal ini dapat kita lihat dibeberapa rumah bahkan