Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Terbaru

Miliarder yang Paling Ramah Lingkungan

Penggunaan energi fosil belakangan mulai dikurangi guna meminimalisir dampak negatifnya terhadap lingkungan. Alhasil, di sejumlah belahan bumi seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS), teknologi bersih melalui penggunaan energi alternatif mulai ditingkatkan semenjak lima tahun lalu.

Energi alternatif, yang juga biasa disebut green energy, telah membuat beberapa orang menjadi miliarder seperti sejumlah kecil perusahaan di China. Pasalnya, prospek energi hijau ini tergolong masih tinggi.

"Yang tak terlihat bagian dari revolusi teknologi bersih adalah bahwa hal itu melewati kapitalis yang mencolok sebelum masuk ke pasar korporasi. Ini adalah seperti daging dan kentang dari perusahaan besar seperti GE, General Motors, Siemens, Dow dan DuPont, " kata Editor Eksekutif GreenBiz.com, Joel Makower, seperti dilansir dari Forbes, Senin (22/4/2013).

"Masih ada pasar yang belum dimanfaatkan untuk baterai dan penyimpanan energi, filtrasi air, dan teknologi desalinasi, bagi pengusaha yang tengah melebarkan sayapnya di negara berkembang," tambah dia.

Sayangnya, dari 1.426 miliarder dunia, yang beroperasi di energi terbarukan atau aktif dalam pelestarian lahan masih kecil. Beberapa nama seperti Elon Musk dan Aloys Wobben asal Jerman, telah menjalan bisnis berbasis energi terbarukan.

Aloys Wobben yang berasal dari Jerman, diperkirakan USD3 miliar dari kekayaan bersihnya diperoleh dari produsen turbin angin, Enercon, yang dia didirikan pada 1984. Enercon merupakan pembuat turbin terbesar di dunia dan telah memenuhi 60 persen kebutuhan dari pasar Jerman.

Elon Musk merupakan orang yang berada di puncak energi hijau ini. Co-founder dan CEO produsen mobil listrik Tesla ini, memiliki saham sekitar 25 persen dari perusahaan, atau sekira USD1,4 miliar. Musk juga memiliki 27 persen saham atau sekira USD400 juta pada SolarCity, sebuah perusahaan yang menyewakan sistem tenaga surya untuk pelanggan perumahan dan komersial.

Rubens Ometto Silveiro Mello adalah salah miliarder dari etanol. Perusahaannya, Cosan adalah salah satu produsen tebu, dan salah satu produsen terbesar etanol. Forbes memperkirakan kekayaan bersih Ometto skira USD2,5 miliar, dengan kepemilikan di Cosan sekira USD1,7 miliar.

Namun jalannya tidak mulus, dia harus menghabiskan 10 tahun di pengadilan melawan keluarganya, untuk meraih tampuk kepemimpinan di Cosan, dan telah mendorong pertumbuhan melalui akuisisi perusahaan lain.

Dua miliarder lainnya, yang bergerak di perusahaan panel surya adalah Christy Walton, dan Zhu Gongshan Cina. Walmart, pewaris Walton, diperkirakan mempunyai USD30 miliar yang berasal dari perusahaan panel surya tersebut. Meskipun sempat merosot, namun 75 persen labanya sudah mulai pulih.

Sementara Zhu Gongshan memiliki sekitar USD950 juta di GCL Poly Energy Holdings, perusahaan yang membuat polysilicon untuk digunakan dalam panel surya. Saham perusahaan ini telah turun 30 persen sepanjang tahun lalu.

Sementara itu, penurunan 40 persen dalam produsen peralatan surya Beijing Teknologi Jingyuntong pada periode yang sama, telah membuat Zhaoxia Fan menjadi mantan miliarder, meskipun sahamnya di perusahaan masih sekira USD620 juta. (wdi)

  ©Inverter Lia - Todos os direitos reservados.

Template Modifikasi Papih DuL | Topo