Artikel Energi Kimia
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi sukar
dibuktikan tetapi dapat dirasakan. Menurut hukum Termodinamika Pertama,
energi bersifat kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnakan, tetapi dapat berubah bentuk (konversi) dari bentuk energi
yang satu ke bentuk energi yang lain. Salah satu contoh pemanfaatan
energi tersebut yaitu energi kimia.
Energi kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil interaksi
elektron di mana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi sehingga
menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya dapat terjadi
dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas dalam suatu reaksi
maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang dinyatakan dalam kJ atau
kKal. Bila dalam reaksi kimia energinya terserap maka disebut dengan
reaksi endodermis. Sumber energi yang penting bagi manusia adalah reaksi
kimia eksotermis yang pada umumnya disebut reaksi pembakaran. Salah
satu contoh aplikasi energi kimia dalam kehidupan manusia yaitu fuel
cell.
- FUEL CELL
Secara teknis, fuel cell terdiri dari dua lempeng elektroda (katoda dan anoda) yang mengapit elektrolit. Oksigen dilewatkan pada salah satu sisi elektroda, sedangkan hidrogen dilewatkan pada sisi elektroda lainnya sehingga nantinya akan menghasilkan listrik, air, dan panas. Cara kerjanya, hidrogen disalurkan melalui katalisator anoda. Oksigen (yang diperoleh dari udara) memasuki katalisator katoda. Didorong oleh katalisator, atom hidrogen membelah menjadi proton dan elektron yang mengambil jalur terpisah di dalam katoda. Proton melintas melalui elektrolit. Elektron-elektron menciptakan aliran yang terpisah. Elektron ini dapat dimanfaatkan terlebih dahulu sebelum kembali ke katoda untuk bergabung dengan hidrogen dan oksigen, dan membentuk molekul air. Fuel cell ini bekerja secara kimia, bukan pembakaran seperti mesin konvensional. Maka dari itu, emisinya sangat rendah dan patut untuk diutamakan pemanfaatannya yang sangat baik bagi lingkungan.
Penggunaan fuel cell saat ini lebih diutamakan sebagai alat pembangkit listrik dan mesin penggerak kendaraan. Di Indonesia, penerapan system fuel cell ini bisa dijadikan jalan keluar untuk mengatasi krisis pasokan energi listrik nasional dan juga menghemat cadangan bumi kita. Gas hydrogen yang merupakan bahan bakar fuel cell ini juga sangat melimpah di Indonesia. Sehingga dalam pemanfaatan mesin ini, hydrogen yang dibutuhkan bisa diperoleh secara cuma-cuma. Gas hydrogen itu sangat melimpah karena bisa didapat dari sinar matahari, sampah organic, dan angin.
Di negara-negara maju, mereka sudah menerapkan system fuel cell ini dengan adanya penjualan tabung-tabung hydrogen secara bebas yang nantinya menjadi sumber energy listrik bagi masyarakatnya. Sayangnya pengembangan mesin fuel cell ini di Indonesia masih sangat lamban. Padahal kelangkaan hasil tambang minyak bumi terus melanda.
So, guys, siap dengan energi alternatif untuk kelangsungan kehidupan Bumi di masa mendatang?