Artikel Multimeter Digital
Multimeter di desain dan diproduksi secara masal untuk ahli-ahli
elektronik. Bahkan tipe paling sederhana dan termurah pun berisi
fitur-fitur dimana kita tidak mungkin menggunakan-nya. Meter digital
memberikan output dalam bentuk angka, biasanya dalam tampilan LCD.
Knob tengah memiliki banyak posisi dan anda harus memilih mana yang
cocok untuk pengukuran yang ingin anda lakukan. Jika meter di posisikan
pada 20 VDC, sebagai contoh, maka 20 V adalah nilai tegangan maksimum
yang bisa diukur. Hal ini kadang disebut 20 V fsd, singkatan fsd ialah
full scale deflection.
Untuk rangkaian dengan power supply hingga 20 V, yang termasuk
seluruh rangkaian yang dibuat, rentang tegangan 20 VDC sangat berguna.
Terkadang, anda ingin mengukur tegangan yang lebih rendah, dalam hal ini
rentang 2 V atau 200 mV dipakai.
Apa artinya DC? DC berarti arus searah. Pada rangkaian apapun yang
dioperasikan dengan sumber tegangan yang tetap, seperti baterai, aliran
arus selalu di arah yang sama.
AC berarti arus bolak-balik. Pada lampu listrik yang dikoneksikan ke
listrik lokal utama, arus pertama mengalir satu arah, kemudian ke arah
kebalikannya. Hal ini, arus berbalik, atau bolak-balik arahnya. Di
negara Inggris, arus bolak-balik dalam waktu 50 kali per detik.
Anda tidak seluruhnya menggunakan rentang pengukuran AC, pada
multimeter anda. Tipe alternatif multimeter lainnya adalah multimeter
auto range. Knob tengah memiliki lebih sedikit posisi dan yang harus
anda lakukan ialah memilih ke posisi mana yang akan anda ukur. Sekali di
posisikan ke V, maka meter secara otomatis mengatur rentangnya untuk
memebrikan hasil pembacaan yang pas, dan tampilan display sudah termasuk
unit pengukurannya V atau mV. Tipe meter ini lebih mahal harganya, tapi
lebih mudah digunakan.
Kemana dua probe meter dihubungkan? Colokan berwarna hitam selalu
dikoneksikan ke soket bertanda COM, singkatan dari COMMON. Colokan
berwarna merah dikoneksikan ke soket ber-label VmA. Soket 10A sangat
jarang digunakan.
Sumber: Hobby Projects